Minggu, 11 Juli 2010

SEJARAH MATEMATIKA

1. Mesopotamia

- Menentukan system bilangan pertama kali

- Menemukan system berat dan ukur

- Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji

2. Babilonia

- Menggunakan sitem desimal dan π=3,125

- Penemu kalkulator pertama kali

- Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi

- Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat

- Geometrinya bersifat aljabaris

- Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang

- Sudah mengenal teorema Pythagoras

3. Mesir Kuno

- Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi

- Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM

-Mengenal tripel Pythagoras

- Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika

- Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10

4. Yunani Kuno

- Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik)

- Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi

- Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut

- Hipassus penemu bilangan irrasional

- Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan)

- Archimedes membuat geometri bidang datar

- Mengenal bilangan prima

5. India

- Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad

- Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran

- Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal

- Brahmagyupta menemukan bilangan negatif

- Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra”

- Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasi dan segitiga pascal

6. China

- Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM

- Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner, aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus

- Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan kuadrat, kubikdan qualitik

- Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat

JANGKA


Jangka adalah alat untuk menggambar lingkaran atau busur. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur jarak, terutama pada peta. Jangka digunakan dalam matematika, gambar teknis, navigasi, dan lain-lain.

Jangka biasanya terbuat dari besi, dan terdiri dari dua bagian/kaki yang dihubungkan oleh engsel dan bisa diatur pembukaannya. Salah satu kaki mempunyai jarum di ujungnya, dan pensil di kaki yang lain, atau bisa juga memakai pena. Lingkaran bisa dibuat dengan menancapkan kaki yang berjarum di atas kertas dan menyentuhkan pensil ke permukaan kertas, lalu memutar pensil dengan tumpuan kaki berjarum sambil menjaga sudut engsel untuk tidak berubah. Jari-jari lingkaran bisa diubah dengan mengubah sudut yang dibentuk oleh engsel.

Jarak di peta bisa diukur dengan menggunakan jangka yang mempunyai jarum di kedua kakinya. Engselnya diatur sedemikian rupa sehingga jarak antara dua jarum di peta mewakili jarak tertentu di kenyataan. Dengan menghitung berapa kali jangka harus melompat di antara dua titik di peta, jarak antara dua titik tersebut bisa dihitung.

Minggu, 04 Juli 2010

PELUANG


Pada tahun 1654, seoarang penjudi bangsawan Prancis yang bernama Chevalier de mere mengajukan masalah kepada Blaise Pascal sebagai berikut:
"Dalam delapan kesempatan melempar dadu, seorang penjudi yang bertaruh dengan sejumlah uang tertentu harus memperoleh mata 1 untuk memenangkan taruhan. Tetapi setelah melakukan 3 lemparan yang semuanya gagal, permainan terpaksa dihentikan karena ada suatu gangguan. Bandar jelas tak mau rugi, oleh karenanya dia harus menahan sebagian taruhan si Penjudi sebagai jaminan. Pertanyaannya, berapakah besar taruhan si Penjudi yang harus ditahan tersebut?"
Pada mulanya Pascal menganggap ini persoalan sepele yang bisa diselesaikan dengan logika dan aljabar biasa, tapi setelah berhari-hari gagal mendapatkan solusi ia mulai menganggap bahwa ini merupakan masalah pelik dan belum ada cabang matematika yang mempelajarinya. Ia lalu berkorespondesi dengan rekannya sesama matematikawan yang bernama Pierre de Fermat. Setelah berkorespondesi berkali-kali dengan Fermat, akhirnya mereka berhasil menyelesaikan masalah ini. hasil korespondesi mereka menjadi cikal bakal perkembangan ilmu hitung peluang modern.
Dalam perkembangannya, ilmu hitung peluang menjadi sangat penting dan berguna dalam berbagai bidang, terutama asuransi, Biologi, Sosial, industri, olahraga, Antropologi, kependudukan, Fisika dan sebagainya. Sayangnya ilmu hitung peluang justru banyak digunakan bandar judi untuk menguras uang dari para penjudi, terutama para penjudi amatiran yang tidak mengerti ilmu peluang, sekaligus membodohinya dengan cara meluncurkan permainan-permainan yang tidak adil, yaitu secara matematis pasti merugikan penjudi dan menguntungkan bandar.
Pelajari ilmu peluang, dan rasakanlah bahwa banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam mengamati berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan kita.

STATISTIKA


STATISTIKA ADALAH SATU CABANG MATEMATIKA TERAPAN YANG MUNCUL DAN BERKEMBANG SEJAK ABAD KE-19. DALAM PERKEMBANGANNYA, STATISTIKA MENJADI SANGAT PENTING DALAM BERBAGAI BIDANG, MULAI DARI DISIPLIN ILMU PASTI SAMPAI KE TATARAN PRAKTIS, SEPERTI INDUSTRI DAN OLAHRAGA.FUNGSI UTAMA STATISTIKA SECARA GARIS BESAR DIBAGI DUA, YAITU MENYAJIKAN DATA MENJADI BENTUK-BENTUK YANG TERATUR, MUDAH DIPAHAMI, DAN DIJELASKAN ( STATISTIK DESKRIPTIF), DAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENARIK KESIMPULAN (STATISTIK INFERENSI)